Kelas Inpirasi Semarang #5 merupakan moment yang saya tunggu setahun terakhir
ini. Sempat telat mendaftar di KIS# 4 sebagai relawan pengajar akhirnya saya
memutuskan menjadi Panlok pupuk bawang di KIS#5. Walaupun diawal pendaftaran
pesimis takut tidak diterima, karena disaat bebarengan saya juga menjadi Panlok
KIG #2. Ini bukan karena saya sibuk ya,, tapi saya sengaja menyibukkan diri.
Saya termasuk anggota yang jarang ikut
meet-up , dari meet-up perdana, sampai malam makrab (ini yang paling menyesalkan
ga ikutan makrab). Terkadang ada perasaan sungkan karena jarang nongol sayabukanhantu,
tapi saya tetap berkeliaran di WAG, biar teman-teman tau saya sebenarnya
menyimak. Selama menjadi Panlok saya ikut tim divisi sosisalisasi, divisi yang
ngejaring relawan-relawan, divisi yang suka promosi dan tentunya divisi yang
menjadi tulang punggung alias cari donasi. Ada satu moment yang paling saya sukai selama menjadi Panlok yaitu NGAWUL
BARENG, hahahaha
Ngawul itu mengajarkan saya cara
bertahan hidup ditengah kerumunan Bu ibu yang lumayan anarki. Banyak hikmah yang bisa
saya petik dari Ngawul, yaitu trik menilai ibu-ibu yang ilmu menawarnya super
dasyat dan khatam. Nih ya misal ada bu ibu nawarnya agak ragu, terus nge-gertak
buat pergi saran saya biarin aja dia pergi jangan turunin harga, gak lama dia
bakal balik lagi (ini beberapa kali saya praktekin dan berhasil). Bukan sombong
tapi saya juga lebih bisa ngeyel dari bu ibunya, kebahagiaan hakiki saya
selama ngawul adalah ketika bisa mendapat harga tertinggi dari yang ditawarkan,
karena saya jarang mau dinego tapi trik ini kurang kuat apabila teman ngawul
kalian berhati malaikat. Maksudnya gimana nih, saya pernah dibanding-bandingin
sama teman ngawul saya, jadi pas bu ibu nawar gitu ehhhh di akhir transaksi dia
bilang “Loh sama embaknya yang itu dapat
harga segini kok”. Nah itu jadi kelemahan saya selama transaksi berlangsung.
Akhirnya trik saya yang kedua adalah ketika bu ibu sudah hitung-hitungan harga
sama saya, saya rayu biar lekas nge-bayar karena kalo udah bayar satu nyawa
saya serasa kembali. Trik yang ketiga adalah ketika transaksi berlangsung
silahkan gunakan masker sebagai penutup wajah atau lebih tepatnya buat nutupin
identitas, biar bu ibunya ga hapal sama kalian. Trik ke-empat sebelum ngawul
dimulai sebaiknya kalian sarapan, jangan mengandalkan harapan ya.. sarapan itu
penting, tawar-menawar ini membutuhkan banyak energi euyy. Trik yang terakhir
adalah tetap stay cool dalam arti kalem aja mah, duduk aja anteng dipojokkan
karena bu ibu akan nyamperin kalian, mereka akan mengira kalian pendiam
sehingga mudah ditawar,, maaf maaf nih ya bu, saya bukan cewek sembarangan jadi
jangan nawar-nawar ga jelas. JJJ
Pengumuman relawan akhirnya
tiba, dengan sasaran 20 SD/MI sebagai zona inspiasi, kami para fasil dibagi
rata yang mana setiap Sd mendapat 3-4 orang fasil. Ini agak menyeramkan buat
saya, bukan karena jumlah fasilnya tetapi waktu yang diberi panitia dari mulai
perkenalan sampai dengan hari H adalah sekitar 12 hari. Mantepp euyy.. ini mah
namanya marathon. Kebayang kan betapa besarnya hal ini menjadi salah satu
faktor stressor kedua setelah lupa
sarapan. Saya sekelompok dengan susi, ulum dan anna. Saya beruntung mendapat
mereka karena walaupun sibuk mereka tetap bisa diajak diskusi dan mereka
setidaknya pernah memiliki pengalaman sebagai seorang fasil.
Saya mendapat kelompok 12, kelompok MI
tarbiyatus Shibyan yang terletak di daerah Tlogomulyo. Sekolah yang berjumlah
187 siswa dengan 7 rombongan belajar ini walaupun dengan segala keterbatasannya
tetapi pengajar disana semangatnya membara sekali. Kelompok 12 mendapat relawan
pengajar sebanyak 15 pengajar, 4 relawan FG dan 1 relawan VG. Oh ya.. setiap
hari di WAG Panlok fasil wajib mengisi daftar ketidakhadiran relawan, disini
nih saya agak bingung karena sampai H-4 hari relawan saya masih utuh 14 orang,
yang berarti 7 relawan mengajar, sisanya istirahat. Okelah masih bisa ke handle untuk masalah jadwal.
Diskusi pertama kurang beruntung
karena beberapa relawan sibuk dan fasilnya juga lupa ga ada yang ngingetin,
okelah masih ada hari selanjutnya padahal itu sudah H-8 hari. Dimalam
selanjutnya diskusi kedua kembali dibuka dengan tema pemilihan panitia, dan
tahukah kalian ini diskusi terlama sepanjang sejarah, kami hampir menghabiskan
waktu satu jam hanya untuk menentukan ketua, bendhahara dan sekretaris.
Baiklah.. eitss jangan salah, ada yang aku suka banget dari kelompok ini yang
mana sesibuk-sibuknya teman-teman relawan mereka tetep bisa saya japri
swaktu-waktu buat nanya hal-hal dari yang sepele banget sampai yang urgent banget. Ada lagi satu orang
berjasa di hidupku selama KIS#5 berlangsung yaitu om widi. Beliau dengan
sabarnya nuntun aku dari kegelapan #apaanSih, bukan bukan beliau sabar banget
ndengerin curhatan ku, ngasih nasihat-nasihat buat kelompokku, setidaknya saya
terbantu banyak walaupun sekedar via WA.
H-3 yang penuh fenomenal, dimana
adalah relawanku mulai berguguran satu persatu, oh tidakkk ini lebih mengerikan
dibanding ditinggalin pacar. Disini nih drama KIS# dimulai, dihari-hari
terakhir aku mulai membagi tugas dikelompok, dari yang membuat banner, urusan name tagg, perkakas sampai pemain gitaris pun saya bagi rata
penanggung jawabnya. Saya ingat betul ketika H-3 beberapa peralatan saya belum
maksimal, om widi berpesan “snack itu
sunnah, name tagg itu sunnah, flash mob itu sunnah, wajibnya hanya mengajar”.
Paham kan maksudnya?
Drama kedua yang terjadi mendekati
hari-H adalah pas saya nyetakkin piagam cita-cita murid, mesin cetaknya error
alias ga bisa nyetak, mungkin kalau boleh direka ulang adegan nih bakalan susah
mraktekinnya. Disini perasaan saya kembali diguncang, saya rasanya pengen
resign dari KIS#5, serasa seperti kamu udah capek-capek ngetik skripsi tetiba
laptop mati sebelum nge-save, nah gitu..
Akhirnya
tiba lah Hari Inspirasi, waktu yang saya ingin akhiri dengan segera.
1
september 2018, hari inspirasi mungkin berlalu tetapi hujan di sore itu membuat
saya mengerti banyak hal termasuktepukNyamuk dan joget kewer2, saya terharu karena KIS#5
akhirnya selesai, dan pasti saya akan merindukan semua hal tentang KIS#5.
Banyak hal yang terjadi di KIS#5 yang memaksa saya harus belajar, belajar dan
belajar. Ada perasaan tak rela ini berlalu, tetapi waktu harus terus berjalan
kan?
Berbagi itu menyenangkan, berbagi itu
pilihan. Saya menyadari saya tak memiliki apapun untuk saya bagikan selain
ilmu, kebahgaiaan, semangat dan kasih sayang. Berbagilah selama kalian hidup
karena dengan berbagi jiwa kalian akan perlahan hidup. Berbagilah maka kamu
akan menemukan banyak kebahgiaan termasuk teman-teman yang baik, yang dimana
ketika bersamanya duniamu terasa kecil sehingga kamu tidak bisa merasa sombong.
Dan bersama mereka juga kamu bisa merasa cukup memiliki segalanya. Salam manis
dari saya..
AsreyPutri_2805
Tidak ada komentar:
Posting Komentar