Hargailah dia yang mencintaimu..
Ia berkorban bukan karena berharap kasihmu.. Melainkan ingin menunjukkan kau berarti untuknya..

Pengikut

Selamat Datang di Blog Asrey Fatmalasari Putri

Kamis, 17 Oktober 2013

Mungkin Terlupakan atau Untuk Dikenang


Sama, seperti sebelumnya.. tidak berubah sedikitpun hanya berganti pemeran



ah pakdhe culya apaan sih”, candaku memanja.

hahahaaha..ampun deh budhe J “, balasnya singkat.

Move on itu gampang sekali, saat bersama pakdhe culya semua nya terasa ceria. Kami akrab karena aku merasa nyambung sama pakdhe, selain sifatnya yang humoris terkadang dia juga bisa dewasa. Sedangkan aku?? Aku lebih suka bercanda, aku jarang bisa serius yahh mungkin ketika tertawa saja aku serius. Banyak orang berkata cewe humoris itu lebih menyenangkan, bisa buat hiburan contohnya aku dari suara, muka, tarian semua humoris. Aku berfikir tak ada salahnya emak - bapakku memberiku nama Putri Mustika Ayu, yahh.. apa artinya aku belum sempat menanyakan.

Kedekatanku dengan pakdhe culya sebenarnya karena pertemuan tak sengaja sewaktu pakdhe culya komplain tentang air PAM di kantorku. Sejak saat itu kami bertukar no handphone. Kami sering chatting, telepon, sms-an, segala jenis komunikasi kami coba dan yang membuat aku gak habis fikir ketika kami membahas masalah “udel” semua terasa lucu, apa saja bisa jadi bahan pembicaraan. Aku tinggal di Jambi namun aku fasih bahasa jawa walaupun acak-acakan. Aku dan pakdhe culya bisa dikatakan kami sedang pede_kate saat ini. Entahlah,, gelisah mulai tampak ketika pakdhe tak memberi kabar atau sibuk dengan kerjaannya. Trauma dengan laki - laki sibuk, aku berharap pakdhe culya tak seperti panda.

Aku selalu bermimpi bahwa panda adalah laki-laki terakhir yang mengisi hidupku. Kesibukan panda melebihi segalanya, jadwal ke luar kotanya sangat padat, aahhh tapi semuanya berakhir setelah lebaran. Pakdhe culya berusia tiga tahun lebih tua dariku, kedewasaan beliau membuatku terasa nyaman jika sedang berdua. Aku ingat benar sewaktu kami berbuka puasa di luar rumah. Pakdhe sebelumnya datang ke kantor menjemputku, pernah juga kami berdua pergi mencari tempat less fashion untuk adikku aaahhh pakdhe.. aku makin demen saja. Komunikasi kami lancar, kami saling bertukar cerita, pakdhe sanggup membuatku terlupa dengan masa lalu.


Hari berlalu begitu cepat, begitu juga dengan keceriaanku. Pakdhe culya sudah mulai jarang menghubungiku, aahhh mungkin belum sempat. Aku menjalani hidupku seperti hari lain, berangkat kerja, maen ke tempat teman, makan, tidur, mandi tanpa halangan. Tanpa terasa, sudah beberapa hari pakdhe belum menghubungiku. Aku gelisah dengan keadaan ini, apa yang salah denganku? Aku mengkhawatirkannya, aku kembali merasakan dan mengingat keadaan ini seperti pernah kulalui sebelumnya. Sebenarnya kemana pakdhe? Sudahlah...

Lama tanpa kabar dari pakdhe membuatku sejenak lupa bahwa aku pernah dekat dengannya. Aku teringat hanya ketika salah seorang bertanya “bagaimana kabar pakdhe culyamu?”. Jawaban - jawaban yang kulontarkan selalu sama “ga tau lah,,hahahaha”. Sehari, seminggu, sebulan berlalu tanpa cerita ceria.

Lebaran haji tiba, kebudayaan di keluargaku ketika hari qurban adalah bikin sate tusuk. Daging kambing, sapi semua dibumbui dan dibakar,, rame sekali,, beginilah suasana yang selalu aku inginkan ketika berkumpul. Sayang sekali, keceriaan itu hanya sementara buatku. Rabu, 16 oktober siang, sehari setelah hari qurban aku mendapat private message dari pakdhe.

At 13.52

Pakdhe mau merid budhe..”, pesan pakdhe mengawali kegalauanku.

cieeeeee... horeeee dapet undangan bentar lagi”, aku mencoba menegarkan diri.

iyo budhe.. kalo udah siap undangannya pakdhe antar lah

siap komandan!!!!!

Ya Allah... apa ini? Aku bermimpi, apa lagi ini, sandiwara apa??. Pakdhe.. ternyata,,, aahh selama ini aku dianggap apa? Aku diselamatkan dari ketinggian, kemudian akhirnya dijatuhkan lebih keras kedasar. Ku hirup nafas sedalam mungkin, berharap ada ketenangan disela perasaanku. ahh pakdhe..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar