Hargailah dia yang mencintaimu..
Ia berkorban bukan karena berharap kasihmu.. Melainkan ingin menunjukkan kau berarti untuknya..

Pengikut

Selamat Datang di Blog Asrey Fatmalasari Putri

Sabtu, 31 Agustus 2013

I Love You, Dad





Aku malika, anak semata wayang saat ini pasangan bunda puput dan ayah luvti. Seminggu yang lalu usiaku menginjak 1 tahun, namun aku tumbuh abnormal bisa dibilang aku indigo, memiliki kelebihan – kelebihan yang tidak dimiliki anak lain. Ayah ku yang selalu mangkal setiap malam selalu menyisakan perih di mataku. Aku tidak tega melihat ayah selalu bekerja keras kesana kemari membawa tas butut berisi kosmetik. Aku menyayangi ayah layaknya induk kepada anaknya. Akhir – akhir ini ayah sering lupa, bunda membawa ayah ke dokter mata karena salah spesialis akhirnya kita pulang dan kembali lagi esok. Di dokter spesialis umum ayah dianjurkan untuk berhenti kerja malam, aku tahu ayah menjadi begini semenjak mengenal om didi. Herannya om didi sudah sembuh tetapi ayah belum, aku dan bunda mencari solusi terbaik. 

Bunda mulai melamar pekerjaan atas saranku, aku juga sibuk mencarikan ayah pekerjaan yang lebih layak. Alhamdulillah seminggu setelah surat lamaran dikirim akhirnya bunda diterima di the face shop pluit village sedangkan ayah di kantor askomindo dinamika daerah cideng timur. Bunda bekerja sore hari, dan ayah pagi hari jadi setiap hari aku bersama nenek menjaga rumah. Di rumah, aku yang meng-handle semua kebutuhan rumah tangga. Ayah dan bunda hanya mendapat tugas untuk mencari uang. Seharusnya aku bersenang – senang seperti teman yang lain, namun aku tidak bisa mengelak memiliki ayah yang mempunyai banyak kekurangan sangatlah tidak mudah. Aku dan bunda tidak pernah lupa selalu minta petunjuk Allah semoga ayah segera diberi kesembuhan dan jalan keluar, karena aku tahu benar ayah masih merasa sakit hati semenjak om didi memutuskan untuk menjadi lelaki seutuhnya. Ok.. lah aku tidak akan menyalahkan ayah atas hal itu, mungkin itu cobaan bagi keluarga kami. 

Sore ini nenek sibuk membuatkan sup bubur untuk aku dan teman – teman. Ya hari ini adalah jadwalku berenang bersama teman – teman satu genk. Namun, karena ayah dan bunda sedang tidak ada di rumah aku membujuk teman – temanku untuk berenang di kolam mini di rumahku.

 


Seusai berenang dan puas bermain air, kami saling bertukar pikiran tentang masalah yang kami hadapi masing – masing. Aku mulai bercerita tentang kondisi ayah, keluarga dan keuanganku. Temanku tidak tahan melihat air mata yang dari tadi terbendung di mata dan tak menetes sama sekali.
“gini aja deh, kamu coba bantu kerja juga lagian kan kamu mau playgroup, malu dong minta uang orang tua”, saran temanku yang menyemangatiku. Aku mulai berfikir, benar juga jika aku bisa mencari pekerjaan dengan bayaran sesuai aku tidak perlu meminta uang saat aku masuk sekolah nanti. Aku masuk ke kamar, mencari secarik kertas dan bolpoin, mulai mengatur scedule untuk satu minggu.
Jam
Kegiatan
05.00

06.00

07.00

08.00

09.00

10.00

11.00

12.00

13.00

14.00

15.00

16.00

17.00

18.00

19.00

20.00

21.00
Bangun tidur, sholat subuh

Mandi

Sarapan

Nonton tom and jerry, sailormoon, power rangers, dll
Nongkrong di tetangga

Minum susu, balik nongkrong lagi

Tidur siang

Tidur siang

Sholat dhuzur, makan siang, tidur lagi

Masih tidur

Masih tidur

Bangun tidur, mandi, sholat ashar

Ketemu sama teman – teman

Pulang ke rumah, sholat maghrib

Makan malam, sholat isya

Memanage uang ayah dan ibu

Tidur

Setelah mengatur scedule selama satu minggu, aku mempunyai waktu dari pukul 11.00 – 16.00, oke aku memiliki 5 jam untuk bekerja. Aku mulai menghubungi teman – teman terdekat untuk berdiskusi masalah kerjaan yang pas. Sorenya teman – teman berkumpul di rumahku, kami mulai serius membicarakan masa depanku. Aku tidak boleh mengalami gangguan perkembangan hanya karena memiliki seorang ayah yang banyak kekurangannya. Semoga niatku yang tulus dapat membantu kesembuhan ayah dari penyakit pikunnya. Setelah melakukan undian dan memikirkan banyak pertimbangan, aku memutuskan menjadi seorang Tukang Odong - odong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar