18 november 2011
Aku ingin menulis sebuah kisah, namun dalam pengibaratan.
Bagi yang sedang patah hati.
Dan Aku memilih lilin sebagai perumpamaan kekasih kalian, karena aku rasa itu adalah benda yang tepat.
Simak baik-baik :
* Saat kamu kecil dulu, kamu senang bila setiap malam ayahmu mengajakmu keliling kota sambil menonton lampu-lampu jalan yang berwarna warni. Di rumah kamu juga merasa aman, bila kamarmu terang akan cahaya lampu. Sebesar itulah kamu yakin atas dirimu sebelum cinta datang menyapamu.
Tapi kamu akan berteriak menangis saat hujan petir dan lampu padam, lalu kau berusaha berlari dari kegelapan mencari cahaya untuk membuat mu tenang, dan ibumu akan berkata "tak apa, jangan takut ada ibu disini"
lalu ibumu menyalakan sebuah lilin dimeja, dan karena senang, rasanya tak ingin dirimu menjauhi benda berapi itu. (Itulah keadaanmu saat kamu terpuruk dalam hidup lalu seseorang akan menjadi penenangmu).
Namun, sebelum lilin padam dan lampu telah menyala, seolah kamu ingin berlomba dan berkata "ibu biar aku saja yang meniupnya"
(padam)
lalu kamu tersenyum senang karena berhasil memadamkan sebuah lilin.
(pernahkah kamu berfikir, lilin itulah yang membuatmu tenang saat kamu dalam gelapnya ruang, padahal cahayanya hanya mampu menerangi sosok tubuh mu seorang)
setelah terang kamu lupa akan cahaya lilin yang remang.
Lilin berkata, "sejenak, aku bahagia meski kamu melupakanku nak, tapi ketahuilah hidupmu bukan bergantung pada cahayaku yang sementara, melainkan hidupmu adalah semangat mu sendiri. Aku akan rela terbakar habis oleh api demi menemanimu dalam ketakutan, kelak jika aku pergi dan harus tergantikan oleh lilin-lilin yang lain, jangan takut
karena mereka ta akan membakarmu, kecuali kamu bermain apinya."
makna dari kutipan di atas adalah
"semua yang kita miliki sekarang hanyalah bersifat sementara, hanya diri kita sendiri yang akan kita miliki seumur hidup. Jadi, bukan saatnya jatuh dan menyesali semua yang telah pergi, tapi mencobalah bersikap biasa seperti sebelum cinta itu ada disisimu dan menyapamu. Sebenarnya bukan cinta yang membuatmu berubah menjadi kuat, tapi keyakinan dirimulah yang menguatkan mu ingin berubah demi cinta. Teman-temanku yang sedang gundah hatinya, jangan terus berlama-lama terpuruk, cobalah bangkit dan berdiri setegak mungkin agar selalu mampu menghadapi apapun cobaan hidup. Semua orang punya cobaan dan ujian, jadi jangan seolah-olah merasa diri mu adalah orang paling merana didunia"
terima kasih buat perhatiannya, ku persembahkan untuk sahabatku:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar